Dia adalah sahabatku. Menurut dia, hidupnya tidak sempurna, tapi menurutku masih banyak orangg yang hidup jauh dari kesempurnaan. Dia menyakiti, lalu dia tersakiti. Saat pertama kali mengenalnya, dia perempuan kecil, manja, ceria, minta semua mata melihatnya saat dia ada. Dia perempuan hebat dengan kasih sayang di sekitarnya. Dia perempuan yang berani memangkas rambut panjang hitam indahnya menjadi super pendek. Dia selalu tersenyum saat teman-teman sekelasnya menggoda dia karena di mejanya terdapat tulisan "(her name) cantik". Dia perempuan yang ikut foto-foto di atas genting bersama perempuan-perempuan lain, berkumpul bersama laki-laki di pojokan kelas saat menonton video, lari di tengah lapangan saat panas terik atau hujan gerimis ketika bermain futsal.